Destiny 2 Renegades Review: Ekspansi Star Wars yang Layak?
6 mins read

Destiny 2 Renegades Review: Ekspansi Star Wars yang Layak?

word-buff.com – Destiny 2 Renegades review ini mencoba menjawab satu pertanyaan sederhana: apakah ekspansi bertema Star Wars ini layak untuk waktu, tenaga, serta dompet para Guardian Indonesia. Bungkus sci-fi luar angkasa, nuansa pemberontakan, juga aroma space western sekelas Star Wars membuat ekspansi ini terasa berbeda sejak menit pertama. Namun kosmetik keren saja tidak cukup. Konten endgame, sensasi aksi, hingga konsistensi narasi perlu diuji lebih jujur.

Saya masuk ke review Destiny 2 Renegades ini sebagai pemain lama yang sempat lelah dengan grind berulang. Ketika teaser menampilkan bentang Lawless Frontier, dungeon Equilibrium, serta senjata practic blade, harapan langsung naik. Ada rasa cemas sekaligus penasaran, apakah semua janji itu sekadar fan service ala Star Wars atau benar memberi napas segar. Setelah puluhan jam bermain, waktunya membedahnya secara tuntas.

Destiny 2 Renegades review: Kesan pertama ekspansi

Hal pertama yang terasa saat memulai Destiny 2 Renegades review ialah atmosfer baru yang sangat kuat. Ekspansi ini meminjam semangat Star Wars tanpa terlihat sekadar menempel nama besar. Kota luar batas, bar kumuh berlampu neon, sampai hangar penuh kapal rongsok menciptakan latar petualangan yang terasa hidup. Musik orkestra berbaur dengan denting elektronik modern memberi nuansa epik sekaligus intim.

Cerita berfokus pada kelompok Renegades, faksi pemberontak yang tidak sepenuhnya bersih namun punya tujuan jelas. Pendekatan abu abu moral ini menambah kedalaman narasi. Tidak semua Guardian digambarkan suci. Pilihan dialog memberi sedikit ilusi kebebasan, cukup untuk membuat karakter terasa punya sikap. Untuk ukuran ekspansi, kualitas penokohan di atas rata rata konten sebelumnya.

Dari sudut pandang pemain veteran, tempo kampanye terasa pas. Misi cerita bergerak cepat tanpa kebanyakan misi pengisi. Setiap babak menghadirkan set piece unik. Misalnya, pengejaran di jalur asteroid, pertempuran senyap di stasiun rahasia, hingga duel satu lawan satu di dek kapal. Destiny 2 Renegades review ini menilai kampanye sebagai salah satu yang paling solid di seluruh sejarah game tersebut.

Mode Lawless Frontier: Playground ala Star Wars

Highlight utama Destiny 2 Renegades review tentu saja Lawless Frontier. Zona terbuka baru ini terasa seperti pertemuan Tatooine dan Mos Eisley versi Destiny. Gurun berbatu, pemukiman improvisasi, serta bangkai kapal perang menjadi arena eksplorasi seru. Di sini, game benar benar memanfaatkan fantasi cowboy luar angkasa, tempat setiap sudut memanggil pemain untuk berhenti sejenak memotret.

Secara desain aktivitas, Lawless Frontier cukup padat. Ada bounty untuk memburu sindikat, event publik dinamis, serta mini dungeon tersembunyi. Sistem reputasi lokal memberi alasan kuat untuk terus kembali. Makin tinggi reputasi, makin banyak vendor ilegal membuka akses senjata langka. Perasaan naik status dari orang asing menjadi figur disegani terasa memuaskan.

Dari sisi gameplay murni, mode ini menggabungkan elemen patrol klasik dengan sentuhan roguelite ringan. Kematian beruntun akan menambah tingkat ancaman wilayah. Musuh lebih agresif, hadiah lebih besar, sehingga tercipta ritme risiko versus imbalan. Dalam Destiny 2 Renegades review ini, Lawless Frontier mungkin bukan revolusi, namun cukup segar untuk membuat pemain betah grinding kembali.

Dungeon Equilibrium: Ujian mental dan mekanik

Dungeon Equilibrium layak mendapat sorotan tersendiri dalam Destiny 2 Renegades review. Ini bukan sekadar ruang bawah tanah panjang dengan bos besar. Equilibrium menekankan keseimbangan antara agresi, posisi, serta manajemen sumber daya. Setiap ruangan dirancang menguji koordinasi tim, terutama untuk fireteam tiga orang yang gemar tantangan teknis.

Identitas visual dungeon ini memadukan biara kuno dengan teknologi futuristik khas Star Wars. Pilar bercahaya, lantai melayang, plus jurang tanpa dasar menghadirkan lanskap yang memukau saat pertama kali masuk. Namun keindahan itu cepat hilang ketika mekanik puzzle mulai bekerja. Pemain dipaksa berpikir cepat tentang rotasi buff, debuff, dan sakelar yang tersebar di banyak lapisan arena.

Dari sisi kepuasan, Equilibrium termasuk dungeon yang membuat frustrasi sekaligus memuaskan. Wipes berulang akan terjadi, apalagi bila tim kurang komunikasi. Namun saat pola sudah terbaca, setiap fase bos terasa seperti tarian terencana. Reward akhir berupa armor bertema monastik techno menjadikan rasa lelah sedikit terbayar. Bagi saya, ini salah satu poin terkuat dalam Destiny 2 Renegades review.

Practic blade: Senjata bintang atau sekadar gimmick?

Sulit melakukan Destiny 2 Renegades review tanpa membahas practic blade, senjata yang jelas mengambil inspirasi lightsaber. Secara visual, bilah energi dengan efek partikel halus terlihat menawan. Animasi serangan terasa berat namun tetap luwes. Setiap ayunan memotong udara dengan suara bersih yang memberi sensasi sinematik ala duel Jedi.

Dari sisi mekanik, practic blade bukan sekadar kosmetik keren. Senjata ini memakai resource khusus untuk kemampuan tebasan jarak dekat dan serangan proyektil energi. Build melee akhirnya naik kelas dari sekadar opsi iseng menjadi gaya bermain utama yang kompetitif. Kombinasi mod tertentu dapat mengubah Guardian menjadi pelari garis depan yang sangat mematikan.

Meski demikian, ada beberapa catatan kritis. Pada minggu awal, practic blade terasa terlalu kuat di PvP, memicu keluhan komunitas. Nerf awal agak mengurangi kekhasan senjata ini, meski masih menyenangkan. Menurut pandangan pribadi di Destiny 2 Renegades review ini, senjata tersebut tetap ikonik, hanya butuh penyesuaian seimbang, bukan pemangkasan berlebihan.

Apakah Destiny 2 Renegades benar benar worth it?

Pertanyaan akhir untuk Destiny 2 Renegades review tentu saja soal kelayakan pembelian. Bagi pemain baru yang menyukai Star Wars, ekspansi ini menjadi pintu masuk menarik, berkat atmosfer kuat serta kampanye solid. Untuk veteran, nilai utama terletak pada Lawless Frontier yang adiktif, dungeon Equilibrium yang menantang, serta practic blade yang membuka pendekatan build baru. Ada kekurangan, seperti balancing senjata belum stabil serta beberapa aktivitas berulang, namun keuntungan pengalaman terasa lebih besar. Pada akhirnya, Renegades memperlihatkan bahwa Destiny 2 masih punya ruang eksperimen berani, sekaligus mengingatkan mengapa kita jatuh cinta pada fantasi jadi pahlawan galaksi sejak awal.